Rabu, 04 Februari 2015

Namanya Desti

Hari-hariku lalui dengan sangat ceria ketika masa kanak-kanak tumbuh menjadi manusia remaja. dimana ada hal yang sebelumnya pernah aku rasakan sebelumnya, jatuh cinta, namun aku masih sangat bodoh untuk memahami itu ketika usiaku barulah 12 tahun. Ya, masa sekolahku yang kedua di SMP..

Setiap hari aku selalu melihat orang sepantaranku berbicara cinta yang menurutku juga mereka belum mengerti akan hal itu, tapi terkadang aku juga ingin berbicara cinta dengan seseorang yang bisa memahamiku kala itu. Namun apadaya, sikapku yang pemalu dan pendiam sangat sulit akrab dengan banyak wanita. walau masa itu adalah masa remajaku, aku merasa aku tak cukup baik memerankan perananku sebagai manusia remaja.

ketika aku kelas 1 smp, aku merasa sangatlah culun, lugu dan terlebih kurang bersahabat dengan teman wanita sekelaskan. walau demikian banyak wanita yang sering menggodaku, karena mungkin, aku juga lumayan ganteng, dan badanku tinggi.

Namun dengan kejadian itu, aku semakin menjadi pemalu,. kelas 1 SMP ku lalui dengan sesuatu yang kuharapkan lebih baik dari itu, namun itu adalah masa laluku yang sangat ku sesali, mulai dari kelas 1,2,3 SMP. yang tak pernah ada perubahan dalam sikapku itu, padahal teman se usiaku, sedang menikmati indahnya jatuh cinta.

Sampai aku lulus sekolah menengah pertama tak ada cinta yang pernah ku jalani dengan seorang wanita. sungguh memang ironis dengan apa yang ku alami itu, karena malu, tidak percaya diri akhirnya membuat aku jauh dari yang namanya cinta.

Sampai suatu ketika, aku berkunjung kerumah tetanggaku yang juga teman ketika aku SD, teryata disana sedang ada teman-temannya juga,. nama temanku itu melly karina. awalnya aku mau pergi lagi karena takut mengganggu mereka yang nampak sedang ngobrol asik. Namun dari kejuahan melly memanggilku, "Van mau kemana? sini ada temen-temen gua nih, " aku jawab  'eh ia mell, lagi kumpul-kumpul ya?'  " ia nih ada temen gua mau ngajak bacakan, sini gabung."   'ia mell, malu gua, belum kenal sama mereka, ' "ya makanya kenalan".

Seketika itu, aku melihat sosok wajah yang aku merasa seperti melihat seorang putri yang begitu cantik, beberapa detik aku memandangi sosok wajah tersebut, entah sadar atau tidak, aku sedang terpesona dengan kecantikan dari lawan jenisku. " hai, ivan ya?" suara merdu terucap memanggil namaku, sambil mengangkat tanganya mengajak untuk berkenalan. eh.. hay, ivan jawabku sambil memegang tangannya untuk bersalaman. 'Namanya siapa?' tanyaku.

melly lantas memotong pembicaraanku, "namanya desti van, cantik kan temen gua".. sambil tersipu malu aku senyum dan menundukan kepala.. dan lantas desti menjawab, "iah nama gua Desti, temen sekelasnya melly waktu SMP, . 'oh iah des salam kenal'. sejak saat pertemuan  itu wajahnya mulai hadir di mimpiku, yang entah kenapa bisa sampai seperti itu.